Gerakan Zuhud Hasan Al basri
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI........................................................................................................... 1
KATA
PENGANTAR............................................................................................ 2
BAB
I...................................................................................................................... 3
Biografi
Hasan Al Bashri......................................................................................... 3
BAB
II..................................................................................................................... 6
Ajaran
Tasawuf Hasan Al-Bashri............................................................................ 6
Karya Karya Hasan Al Bashri.................................................................................. 8
BAB
III................................................................................................................. 10
Kesimpulan............................................................................................................ 10
Daftar
Pustaka....................................................................................................... 11
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang
telah diberikan-Nya, shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah
makalah ini yang berjudul “ Gerakan Zuhud Hasan Al Bashri
Dalam penyusunan makalah
ini, penulis juga tidak luput dari berbagai masalah dan kendala serta penulis
juga sepenuhnya menyadari bahwa keberhasilan yang diperoleh bukanlah
semata-mata usaha atau hasil penulis sendiri, melainkan atas bantuan, dorongan,
bimbingan serta pengarahan yang tidak ternilai harganya. Oleh karena itu dengan
kerendahan hati, patutlah penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Jakarta, 16 septenber 2016
Penyusun
Kelompok Tiga
BAB I
A.
Biografi Hasan
Al Bashri
Hasan
al-basri adalah termasuk dalam golongan tabi’in yaitu orang beriman yang
bertemu dengan sahabat nabi, tetapi tidak bertemu dengan Nabi SAW beliau hidup
setelah 10 tahun wafatnya Nabi Muhammad
SAW lahir di Madinah pada 21 H/ 642 M Wafat pada 110 H / 728 M. Hasan Al Bashri
biasa dipanggil dengan nama Abu Sa’id ayahnya bernama Fayruz penduduk Maysan di
selatan Bashran. Daerah ini terletak di antara Bashran dan Fasith, kini
termasuk wilayah Iran. Daearah Maysan lebih terkenal dengan nama Syahrastan.
Daerah ini pun merupakan tempat kelahiran Abd al-Karim al-Syahrastani, penulis
Kitab al-Milal wa al-Nihal”, kitab rujukan tertua tentang berbagai aliran dalam
islam.
Kisah perjalanan Fayruz cukup panjang
hingga memiliki keturunan, Hasan al-Basri, yang lahir di Madinah. Kawasan
Bashran dan Kufah, termasuk daerah Maysan atau Syahrastan, masuk ke dalam
pangkuan kekuasaan islam pada 17 H, pada masa pemerintahan Umar bin Khattab.
Pada saat itu, pemuda Fayruz termasuk salah seorang tawanan perang perang yang
berhasil diboyong oleh kaum Muslimin ke Madinah. Menurut satu riwayat, pemuda
itu kemudian dibeli dan dimerdekakan Rubay’a binti an-Nadzar, bibi ‘Anas ibn
Malik, salah seorang pemuka sahabat. Pemuda Fayruz kemudian mempersunting gadis
Bani Salamah dari kalangan kaum Anshar. Dari pernikahannya dengan Ummu Khayr,
gadis Bani Salamah ini, lahir Hasan al-Basri pada 21 H/642 M.
Hasan al-Basri tidak disebut Hasan
al-Ansari, meskipun lahir di Madinah dan berasal dari kalangan kaum Anshar
keturunan Bani Salamah, melainkan al-Basri. Hal ini boleh jadi karena Hasan
al-Basri lebih lama tinggal di Bashrah atau karena kuatnya system patrilinial
dalam sistem kekerabatan bangsa Arab. Sebaliknya, Hasan al-Basri meskipun
berdarah campuran Persia-Arab, karena lahir di Madinah tidak sedikit pun
tersentuh budaya Persia. Bahasa Arabnya terkenal fasahah, (sangat fasih). Ia
pun mahir dalam khitabah (
retorika) Kehidupan Hasan Al Bashri dapat dibagi kedalam tiga priode. Pertama,
peletakan fondasi keilmuan dan kepribadian.periode ini berlangsung sejak lahir
pada 21 H/ 642 M hingga 38 H/ 659 M. Pada priode ini Hasan al-Basri hidup di
madinah, selama 17 tahun, Hasan al-Basri bergaul dengan para sahabat Nabi SAW
di madinah,melihat dan menyerap ilmu dan ahlak para sahabat. Belajar kepada
mereka tentang berbagai hal mengenai islam, tertuma tentang ahlak nabi Muhammad
SAW. terutamaAnas ibn Malik. Kepribadian dan ahlaknya terbentuk oleh lingkungan
pergaulannya, sahabat Nabi SAW, yang merupakan murid dan kader nabi Muhammad
SAW di Madinah.
Kedua, priode perjuangan fisik dan
pejabat publik. Priode ini berlangsung 53H. pada 38 H/659 M, ketika usianya
menginjak 17 tahun, Hasan albasri pindah ke Basrah untuk mengikuti pendididkan
militer. Basrah dan kuffah, dua kota kembar yng didirikan umar bin khotob,
menjadi pusat pendididkan dan militer yang strategis sejak dua kota itu
didirikan. Dua tahun kemudian dia
mengikuti dinas militer dan bergabung dalam kesatuan altileriyang bertugas di
iran selatan. Seusai menjalani dinas milite, Hasa Al basri diangkat menjadi
sekretaris pribadi Badi Ibn Ziyad Al Haritsi gubernur Khurasan yang wilayahnya
meliputi Irak, Iran, Pakistan dan Afganistan sekarang, serata beberapa wilayah
di asia tengah lainnya.Hasan Albasri menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi
jujur dan loyal serat professional. Dua tahun kemudian Hasan Albasri diangkat
menjadi hakim di daerah Khurasan Menurut seoranf sejarawan Ibn Sa’ad Hasan
Albasri menolak gajih dari jabatanya menjadi hakim. Dia adalah seorang pejabat
yang sufi yang dan sufi yang menduduki jabatan publik.
Ketiga, menadi sufi dan pendidik
yang kharismatik priode ini berlangsung sejak 53 H, dalam usia 32 tahun, Hasan
Al Bashri mengundurkn diri mwenjadi Hakim dan memilih menjadi pengajar di
Masjid Agung Basrah ia menjadi Guru besar diberbagai deisiplin ilmu keislaman,
seperti tafsir, fiqih, kalam,falsafah dan tasawuf, ilmunya yang luas sikapnya
yang lurus ahlaknya yang mulia dan tuturkatanya yang lembut menjadikan dia
disegani para ulama dan pejabat kepemerinthan. Hasan Al Bashri menjalani
hidupnya sebagai Ulama, Pendidik, Ahli ibadah, Sufi, dan tokoh gerakana moral
yang puritan. Ia menjalani hidupnya disiang hari untuk mengajar, menulis dan
memberikan nasihat kepada seluruh umat sedangkan dmalam hari dihabiskan untuk
dzikir, doa, dan munajat kepada Alloh.
BAB II
A.
Ajaran Tasawuf Hasan Al-Bashri
Hasan Al-Bashri adalah seorang sufi
tabi'in, seorang yang sangat takwa, wara', dan zahid/Zuhud.
Zuhud menurut Ibn Aljala’ mengatakan Zuhud adalah memandang
dunia sebagai sesuatu yang mudah hilang sehingga terlihat kecil dimata dan
karna itu pula mudah ditinggalkan.
Menurut Al Junaid berkata zuhud yaitu mengecilkan arti dunia
dan menghapuskanpengaruhnya di dalam hati.
Menurut Ibrahim bin adam berkata zuhud yaitu mengkosongkan
hati dari dunia dan tidak mengkosongkan tangan dari dunia. Nabi SAW bersabda zuhudlah
terhadap dunia maka Alloh akan mencintaimu zuhudlah kepada apa yang ada
ditangan manusia maka orang-orang akan cinta kepadamu (HR .Ibnu Majah)
Hasan Al-Bashri
tumbuh dalam lingkungan yang saleh dan mendalam pengetahuan agamanya. Ia
menerima hadis dari sebagian sahabat dan menyatakan bahwa kepada Ali ibn Abi
Thalib r.a. diperlihatkan sebagian ilmu pengetahuan maka beliau pun begitu
terpesona melihat pengetahuan itu.[
Hasan Al-Bashri dapat rnenyaksikan peristiwa pemberontakan terhadap
Usman bin Affan dan beberapa kejadian politis lainnya yang terjadi di madinah,
yang memorak-morandakan umat Islam. Tanpa dihetahui secara pasti motifnya,
beliau sekeluarga pindah ke Bashrah. Di kota ini,beliau membuka pengajian
karena keprihatinannya melihat gaya hidup dan kehidupan masyarakat yang telah
terpengaruh oleh duniawi sebagai salah satu ekses kemakmuran ekonomi yang
dicapai negeri-negeri Islam pada masa itu. Gerakan itulah yang menjadikan Hasan
Al-Bashri kelak menjadi orang yang sangat berperan dalam pertumbuhan kehidupan
sufi Bashrah. Di antara ajarannya yang terpenting adalah al-zuhud serta
al-khauf dan raja' . beliau dikenal sebagai pendiri madrasah zuhud di kota
Bashrah.
Dalam perkembangan selanjutnya, Hasan Al-Bashri pun tidak
luput dari pelegendaan yang diembuskan oleh kaum sufi. Mereka mengatakan bahwa
Hasan Al-Bashri mengetahui rahasia-rahasia agama dan ilmu batin. walaupun dalam
aktifitas sosialnya, Hasan Al-Bashri dikenal sebagai figur yang sangat halus
hatinya, sangat peka dan mempunyai kepedulian sosial yang mendalam. Apabila
beliau datang, beliau datang dengan penuh perasaan, dan apabila disebutkan
neraka kepadanya, beliau merasa seakan neraka itu diciptakan hanya untuknya.
beliau berkata, "sesungguhnya, sedih yang berkepanjangan di dunia ini menjadi
cambuk untuk berbuat saleh.
Kehidupan keruhanian Hasan Al Bashri dibangun diatas
landasan zuhud yang ditopang oleh empat pilar utama, yaitu khawf (perasaan takut dan cemas terhadap nasib di akhirat) tafkir ( renungan mendalam tentang
perjalan hidup manusia yang fana), Huzn (perasaan
sedigh yang mendalam karna memikirkan nasib diakhirat), dan Buka’ ( tangis yang mengexspresikan
huzn). Dua yang terakhir, huzn dan buka’ menurut Hasan Al Bashri dapatmendorong
orang untuk terus menerus melakukan tazkiyat
alnafs dapat mendorong manusia mensucikan dari sifat sifat tercela yaitu
sifat faqr, perasaan butuh dan
tergantung pada Alloh, serta rela atas segala keputusannya.
A. Karya
Karya Hasan Al Bashri
1.
Tafsir alquran
Kitab
ini tidak sampai kepada kita secara utuh. Naskah tafsir inui lenyap dalam
perjalanan sejarah panjang tokoh yang paling banayak mengutip tafsir ini adalah
Amar ibn Ubayd seorang tokoh mu’tazilah sahabat Washil ibn ata’ pendiri aliran
Mu’tazilahTeologi Islam Rasional.
2. Alqira’ah
(Sebuah Bacaan)
Kitab
ini pun tidak samapaikepada kita secara utuh . satu-satunya tokoh yang banayak
mengambil rujukan dari kitab ini adalah. Muhammad Al dimyati ( w.1117 H/1705 M) pengarang
kitab Ithaf Fudala Albasyar (Khazanah
Orang-orang mulia)
3. Risalah Fi Al Qadr (
Sebuah risalah tentang persoalan takdir)
Karya
ini dibuat guna membantah pandangan khalifah Abd Al malik ibn Marwan tentang
takdir kahalifah dinasti bani umayah ini mengikuti faham jabariyah, bahawa nasib
manusia sepenuhnya berada di tangan tuhan tanpa ada pilihan usaha dari tangan
manusia.
4. Risalah fi fadli Makkah Al mukarromah
( Risalah tentang keutamaanMekkah Al mukarromah)
5. Arba’ Wa khamsun Faridah (Lima
puluh empat kewajiban agama)
6. Rislah fi al takalif (
Risalah tentang berbagai perintah agama)
7. Syurut Al imamah
(syarat syarat seorang kepala Negara atau pemimpin kepemerintahan)
8. Wasiyat al nabiyyi li abi hurayrah (pesan
nabi Muhammad SAW kepada Abi hurayrah)
9. Alistigfrat al munqadzah min al nar
(Permohonan ampun yang menyelamatkan dari neraka)
10. Al asma al idrissiyah (
Sebuah risalah tentang tasawwuf idrissiyah)
11. Surat-surat untuk Umar IbnAbd Al Aziz
12. Kumpulan pidato sebagaimana disusun oleh al jahiz
dalam kitab al bayan wa al tabyin
BAB
III
A.
Kesimpulan
Hasan
bashri merupakan ulama zahid yang mashur dasar utama hasan bashri adalah
kezuhudan yaitu meninggalkan segala kenikmatan, kemewahan dan kesenangan
dunia.Hasan bashri mengumpamakan ular halus di luarnya biasnya beracun. karna
itu beliau menganjurkan untuk meninggalkan kesenangn dunia.
DAFTAR
PUSTAKA
Ust H Saifudin
Aman,Ust Abdul Qadir Isa Tasawuf revolusi Mental,2014 Ruhama Cipadu
Asfahani , abunu’aym
Ahmad Ibn abdalloh alhilyat alawliya’ jiz 8berirut dar al-fikr1416 H/ 1996 M
Inseklopedi tasawuf h.458-459 Bandung
2x5.2bah p