Tuesday, January 4, 2022

BAHASA AGAMA

BAHASA AGAMA

Pengertian secara “Bahasa” adalah bunyi yang di hasilkan oleh alat ucap manusia serta memiliki arti. “Bahasa” memiliki peranan penting dalam melakukan komunikasi antar sesama manusia. Tanpa bahasa manusia akan sulit untuk menyampaikan maksud dan tujuan dalam berinteraksi. Bahasa bukanlah dimaksud dengan bahasa lisan saja tapi juga bahasa tulis, bahasa tubuh, isyarat dan mungkin ada lagi bahasa selain yang disebutkan. “Bahasa’ memiliki cakupan makna dan telah melahirkan teori multi dimensi dan bukan hanya sekedar ucapan (parole), tetapi di dalamnya terkandung perasaan, emosi, tata pikir bahkan juga muatan adat istiadat”. (Qomaruddin Hidayat, Bahasa Agama, hal. 73).
 Sedangkan “Agama” berarti mengabdikan diri. Maksudnya, seseorang akan memasrahkan semua urusan baik pribadi maupun orang disekitarnya kepada aturan-aturan agama. Dan orang  yang faham agama tidak hanya puas dengan pengetahuan agama akan tetapi juga perlu untuk membiasakan diri dengan hidup secara agama atau dengan kata lain mempraktekkan apa yang dia fahami dari agama tersebut. Ada ungkapan “the religion is the way of being”. Yaitu agama selalu memberikan pengaruh terhadap setiap tindakan manusia meskipun konsep agama dan intensitas keberagamaan seseorang akan berbeda-beda. Karena pada dasarnya, inti dari ajaran semua agama adalah kebaikan dan kebenaran yang hakiki.
Oleh sebab itulah, untuk memahami defenisi “bahasa agama”, ada dua macam pendekatan; sekaligus memahami ungkapan-ungkapan keagamaan. (Qomaruddin Hidayat, Bahasa Agama, hal. 75-76).
1. Theo-oriented : yaitu kalam ilahi yang kemudian terabadikan dalam kitab suci, penekanannya adalah Tuhan dan Kalam, sehingga dasarnya adalah Kitab Suci.
2. Antropo-oriented : yaitu wacana keagamaan yang dilakukan oleh umat beragama maupun sarjana ahli agama, meskipun tidak selalu menunjuk serta menggunakan ungkapan-ungkapan kitab suci.
Pendekatan pertama pada akhirnya akan juga mengarah pada wacana keagamaan sehingga mencakup pada pengertian yang kedua, karena semua kitab suci pada urutannya melahirkan penafsiran baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Adapun pengertian pendekatan yang kedua lebih cenderung untuk melepaskan kitab suci, bahkan mengarah pada narasi filsafat dan ilmiah. Yaitu berdasarkan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi atau dengan kata lain mengikuti perkembangan zaman 
Karakteristik “Bahasa Agama” dan Kategorinya
Bahasa agama memiliki karakteristik, hal ini untuk mengetahui batasan antara bahasa agama sebagai narasi dan teori ilmiah dan narasi keagamaan sebagai fenomena ekspresi keberagamaan seseorang, yaitu :
1. Metafisis, yaitu berpusat pada Tuhan dan kehidupan baru dibalik kematian dunia. (yang menjadi obyek Bahasa Agamanya adalah dari sisi pendekatan theo-oriented).
2. Sebagai implikasi dari karakter yang pertama, yaitu format dan materi pokok narasi keagamaan yaitu menggunakan kitab suci.
3. Bahasa agama mencakup ungkapan dan ekspresi keagamaan secara pribadi maupun kelompok, meskipun ungkapannya menggunakan bahasa ibu. 
Selain bahasa agama memiliki karakteristik sebagai ke-khas-annya, bahasa agama juga dapat dikategorisasikan, hal ini untuk memberi kemudahan pemahaman dalam proses mempelajari dan memahami (mengerti) kebahasaannya, apa maunya, yaitu ada dua kategori bahasa agama, yaitu:
1. Preskriptif, yaitu struktur makna yang dikandung selalu bersifat imperative (bersifat memerintah atau komando) dan persuasive (rayuan secara harus supaya menjadi yakin), yaitu menghendaki pembaca untuk mengikuti pesan pengarang sebagaimana terformulasikan dalam teks. Dalam ungkapan-ungkapan preskriptif posisi pengarang menjadi pusat putaran. Sementara pembaca diminta mengikuti ajakan dan sarannya.
2. Deskriptif, yaitu sifatnya lebih demokratis, pembaca diajak untuk berdiskusi atas persoalan-persoalan yang ada -penulisan ilmiyah- terutama yang berkaitan dengan sejarah, dituntut secara deskriptif sehingga memungkinkan pembaca ikut menafsirkan dan mengembangkan lebih jauh.
Dalam kitab suci perintah Tuhan kadangkala dituangkan dalam bentuk narasi deskriptif serta ungkapan-ungkapan metaforis. Dikalangan teolog islam bahkan terdapat pandangan yang cukup kuat bahwa salah satu kekuatan al-Qur`an justru terletak pada gaya bahasanya. Dalam kritik sastra, gaya serta keindahan bahasa al-Qur`an tidak bisa dikategorikan sebagai prosa maupun puisi, karena bahasa al-Qur`an sesungguhnya lebih menekankan makna yang sanggup menggugah kesadaran diri, disini perlu diberi penekanan, gaya bahasa hanyalah salah satu aspek saja. Sedangkan aspek yang paling fundamental dari al-Qur`an adalah pada kejelasan dan ketegasan maknanya, terutama menyangkut doktrin tauhid dan hukum.
Macam-macam Bahasa Agama
Bahasa Metafisik
Bahasa metafisik digunakan untuk menjelaskan objek yang bersifat metafisikal, seperti tentang Tuhan. Hal ini perlu digunakan karena manusia pada umumnya berpikir dan berbahasa pada lingkaran empiris dan inderawi.
Bahasa Kitab Suci
Dalam Bahasa kitab suci, manusia hanya mampu memhamami tentang Tuhan sebagai ungkapan-ungkapan yang bersifat analogis dengan alam pikiran dan dunia empiris manusia karena pernyataan-pernyataan yang berkaitan tentang Tuhan belum bisa di verifikasikan secara Objektif dan empiris.
Bahasa Ritual Keagamaan
Bahasa Ritual Keagamaan adalah Bahasa yang berupa gerakan tubuh, isyarat, atau sikap tubuh. Tidak selamanya Bahasa harus berupa ucapan karena perlu adanya media lain untuk menyertainya. Dalam setiap agama akan ditemukan beberapa ritual-ritual keagamaan yang berupa gerakan tubuh. Semisal, dalam Islam adanya Sholat dan haji, begitupun juga di agama yang lain.

0 comments:

Post a Comment

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567